Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Sosialisasi Hak Konstitusional Warga Negara bagi Anggota Asosisasi Dosen Pendidikan Kewarganegaraan (ADPK) DKI Jakarta dan Anggota Asosiasi Pengajar Hukum Acara MK (APHAMK), di Ballroom Hotel Aryaduta Jakarta, pada Rabu (11/11). Acara yang diikuti oleh 150 peserta dari kalangan akademisi tersebut diselenggarakan untuk menumbuhkan pemahaman bersama terkait hak konstitusional warga negara. Selain itu, juga dalam rangka membantu MK dalam mensosialisasikan hak konstitusional warga negara kepada peserta didik.
Menurut Arief, peserta didik perlu mengetahui dan memahami hak konstitusionalnya, serta dasar ideologi bangsa, yakni Pancasila. “Mengupayakan pemahaman hak konstitusonal warga Negara dan mensosialisakan tentang landasan dasar bangsa Indonesia yakni Pancasila, karena saya berharap Bapak/Ibu dosen bisa memberikan ilmu pendidikan yang begitu penting bagi anak didik,” papar Arief.
Arief juga mengatakan, hukum di Indonesia saat ini sangatlah jauh dari keinginan the founding fathers pada masa lampau. Menurutnya, saat ini Indonesia berada pada situasi yang berbeda, di mana ada situasi disorientasi bangsa yang menyebabkan seseorang hanya mementingkan kepentingan kelompoknya dan sama sekali tidak memikirkan kepentingan rakyat. Selain itu, juga muncul rasa tidak saling memercayai di masyarakat dan saling curiga.
“Kondisi masyarakat saat ini dalam fase low trust society. Oleh karena itu, sebagai masyarakat intelektual kita tidak boleh bosan mengingatkan para elit untuk kembali kepada tujuan awal demi kemajuan bangsa,” terang Arief.
Mengakhiri pidato pembukaan acara Bimtek, Arief berharap agar para pendidik dapat melakukan dan melanjutkan apa yang telah dilakukan MK untuk mensosialisasikan hak konstitusinal warga negara, khususnya kepada para mahasiswa. “MK sudah banyak melakukan upaya untuk mempertahankan undang-undang seperti apa yang diinginkan oleh the founding fathers, dan saya berharap para akademisi yang hadir dalam forum ini bisa menjadi penerus tongkat estafet menuju kemakmuran Indonesia,” pungkas Arief. (Panji Erawan/IR)