Mahkamah Konstitusi (MK) bekerja sama dengan Program Pasca Sarjana Kajian Wilayah Eropa UI mengadakan seminar sehari tentang konstitusi Uni Eropa dan proses integrasi ASEAN yang bertajuk Masa Depan Konstitusi Uni Eropa : Pelajaran Bagi ASEAN dan Indonesia. Seminar ini dihadiri 6 Duta Besar negara Uni Eropa (Yunani, Hongaria, Polandia, Austria, Belanda, dan Slovakia), 4 perwakilan dari negara Uni Eropa (Kroasia, Rusia, dan Austria) , 3 perwakilan dari negara ASEAN (Singapura, Malaysia, dan Filipina), beberapa Dekan Fakultas Hukum dan FISIP Universitas se-Jakarta, beberapa LSM di Jakarta, dan 120 orang peserta umum yang berasal dari beberapa universitas di Jakarta juga iukt serta dalam seminar ini.
Seminar ini sebagai salah satu bentuk atau cara yang ditempuh oleh Sekretariat Jenderal & Kepaniteraan MKRI dalam rangka pengkajian permasalahan konstitusi yang terdapat di wilayah Uni Eropa, sehingga dapat dijadikan salah satu pelajaran bagi ASEAN dan Indonesia pada khususnya dalam rangka pengkajian proses integrasi negara-negara ASEAN.
Melalui seminar ini diharapkan peserta yang mengikutinya dapat ter-eksplorasi mengenai sejarah, permasalahan dan perkembangan proses integrasi yang terjadi di kedua wilayah tersebut (Uni Eropa & ASEAN). Bagaimana ASEAN dapat belajar dari pengalaman Uni Eropa, dimana terdapat perbedaan konteks historis dan budaya yang mendasari karakteristik kedua institusi regional tersebut, atau apakah suatu saat ASEAN akan juga mengarah pada pembentukan konstitusi bersama dalam kerangka integrasi politik masih menjadi tanda tanya.
Kemudian diharapkan juga dapat memberi titik terang bagi pertanyaan-pertanyaan yang kemudian muncul bagi para akademisi dan praktisi di bidang integrasi regional yang menyangkut keberadaan konstitusi yang berlaku disetiap negara ASEAN termasuk di Indonesia.
Pembicara dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Ketua Mahkamah Konstitusi RI), H.E. Rosemere Gili (Uni Eropa), Dr. Temshak Chalermpalanupap (Direktur Riset dan Sekretaris Eksekutif Sekretaris Jenderal ASEAN), Prof. Dr. Satya Arinanto, S.H., M.H. (Guru Besar Tata Negara FH UI), dan C.P.F. Luhulima (Dosen Program Studi Kajian Wilayah Eropa).