Dushanbe - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Tajikistan, Mahmudzoda Mahkam Azam, terkesan sekaligus memberikan pujian atas kiprah MK Indonesia yang cukup berhasil mengambil perannya dalam menegakkan supremasi konstitusi di Indonesia. Untuk itulah, dalam Konferensi Internasional Peringatan 20 Tahun MK Tajikistan, Mahmudzoda mengundang MK Indonesia untuk hadir di Tajikistan. Terlebih, dalam kapasitas sebagai Presiden Association of Asian Constitutional Court (AACC), MK Indonesia dinilai memiliki peran strategis dalam penguatan konstitusionalisme glibal dan regional. Hal itu dikemukakan Mahmudzoda pada saat menerima Wakil Ketua MK RI, Anwar Usman di Ruang B Complex, Dushanbe. Lebih lanjut Mahmudzoda mengatakan, dirinya merasa amat terkesan dengan kesiapan dan keramahan MK Indonesia pada saat mengikuti Board of Members Meeting AACC dan International Symposium on Constitutional Complain yang berlangsung di Jakarta pada Agustus yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Mahmudzoda juga menyampaikan harapan agar di masa mendatang, MK Tajikistan dan MK Indonesia dapat melakukan kerja sama bilateral. Banyak hal yang dapat dikerjasamakan di antara kedua MK. Apalagi menurut Mahmudzoda, Tajikistan dan Indonesia memiliki kesamaan dalam berbagai hal, salah satunya kedua negara merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Sesama negara dengan penduduk mayoritas Islam, maka Tajikistan dan Indonesia tidak lain adalah saudara. Mahmudzoda berharap akan ada nota kesepahaman yang ditandatangani oleh kedua MK untuk dapat merealisasikan kerja sama yang lebih erat. Hal penting yang juga disampaikan Mahmudzoda, MK Tajikistan akan memberikan dukungan sepenuhnya kepada MK Indonesia selaku Presiden AACC untuk menyelenggarakan agenda-agenda AACC.
Wakil Ketua MK Indonesia, Anwar Usman, mengucapkan terima kasih atas dukungan MK Tajikistan. Anwar Usman menyambut baik harapan Mahmudzoda. Anwar Usman mengamini, kedua MK memiliki banyak kesamaan, meskipun ada juga perbedaan. Anwar mengaku kunjungannya ke MK Tajikistan sangat berkesan. Konferensi yang diselenggarakan berlangsung amat sukses dengan dihadiri oleh kurang lebih 15 negara, baik negara-negara di kawasan Asia, Eropa, maupun Eropa Timur. Seluruh rangkaian kegiatan konferensi dapat dilaksanakan dengan tertib dan lancar.
Kepada Mahmudzoda, Anwar Usman mengatakan bahwa MK Indonesia sangat respek terhadap MK Tajikistan. Dalam pertemuan tersebut, Anwar Usman menyampaikan informasi sekaligus mengundang Mahmudzoda, selaku Ketua MK Tajikistan yang merupakan anggota AACC, untuk hadir dalam Board of Members Meeting dan Kongres ke-3 AACC yang rencananya dilaksanakan pada 25-26 April 2016 di Nusa Dua, Bali. Anwar Usman juga menyampaikan informasi, bahwa pada Desember 2015 nanti, akan diselenggarakan International Workshop untuk Pegawai MK dan Institusi Sejenis di Jakarta. Kegiatan ini merupakan agenda resmi AACC yang akan mengundang sebanyak 17 MK dan institusi sejenis anggota AACC dan mengundang beberapa MK negara lain.
Menjawab harapan Mahmudzoda mengenai rencana adanya nota kesepahaman antara MK Tajikistan dan MK Indonesia, Anwar Usman sangat setuju. Anwar mengatakan akan melaporkan kepada Ketua MK Indonesia perihal harapan dan gagasan tersebut. Anwar Usman juga berharap, penandatanganan nota kesepahaman tersebut segera dapat direalisasikan. Menurut Anwar Usaman, MK Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan MK Rusia, MK Thailand, MK Turki, dan MK Azerbaijan. Penandatanganan nota kesepahaman dengan MK Tajikistan akan semakin mempererat hubungan bilateral dan memperluas forum kerjasama regional.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Mahmudzoda dan Anwar Usman berbincang akrab mendiskusikan perkembangan masing-masing lembaga. Termasuk juga, mengenai hubungan kedua negara secara umum. Pertemuan diakhiri dengan tukar menukar cindera mata dan sesi foto bersama. (FLS)