Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan didampingi jajaran pimpinan MPR menemui Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyampaikan undangan pelaksanaan Sidang Tahunan Lembaga Negara pada 15 Agustus mendatang. Menanggapi undangan tersebut, Ketua MK, Arief Hidayat menyatakan kesiapannya untuk hadir pada acara itu. Ia berharap akan ada banyak hal bermanfaat bagi bangsa dan negara melalui Sidang Tahunan yang kali ini tidak hanya diisi oleh Laporan Kenegaraan MPR namun juga melibatkan seluruh jajaran lembaga negara.
Sidang Tahunan Lembaga Negara merupakan tradisi baru yang digagas oleh MPR guna memberikan laporan kinerja pada masyarakat. Sebelum menyambangi MK, rombongan pimpinan MPR juga telah menemui pimpinan lembaga negara lain, di antaranya Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, BPK. Selanjutnya rombongan tersebut akan ke Pimpinan DPD dan DPR guna mengajak seluruh lembaga negara berbicara pada publik tentang capaiannya selama ini. MK sendiri dijadwalkan akan memberikan laporan kinerja pada Sidang Paripurna MPR pada 15 Agustus 2015 mendatang.
“Jika pada masa lalu, yang menyampaikan pidato hanya Presiden tapi kali ini tidak. Semua lembaga negara akan bicara supaya publik tahu apa dan bagaimana, apa yang dikerjakan oleh lembaga itu. Presiden menjadi pelopor konvensi baru ini agar penyelenggara negara ini dapat lebih terbuka, lebih transparan, akuntabel sehingga demokrasi dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” ucap Zulkifli yang hadir didampingi dua orang wakilnya, yakni Hidayat Nur Wahid dan EE Mangindaan serta para pimpinan komisi di MPR.
Sidang paripurna ini akan bersifat satu arah, yakni porsi penjelasan kinerja Lembaga Negara akan seutuhnya tertuju pada rakyat, sehingga tidak membuka ruang adanya interupsi, pertanyaan maupun sanggahan. Dengan melibatkan seluruh lembaga negara yang ada, maka Zulkifli juga mengakui pentingnya peran media dalam menyiarkan acara ini secara langsung.
“Kami akan menyediakan 2 TV tapi kami berharap MK juga melalui Humasnya, khusus MK juga dapat menyiarkan secara langsung oleh MK. TV MK kan sudah ada. Saat MK datang, diliput langsung sehingga menambah kewibawaan dan menjadi nilai plus dimata publik. Walau kami juga akan menyediakan TV tapi akan lebih baik jika MK juga menyiarkan karena ini kan sebenarnya laporan pada rakyat oleh karena itu peran media penting. Sehingga prestasi MK, apa itu MK, publik bisa mengikuti lebih cermat,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Arief meminta agar pada saat pembukaan, Pimpinan MPR harus dengan tepat menjelaskan kepada masyarakat bentuk forum sidang yang digelar saat itu guna menghindari kesalahpahaman publik.
“Kami ini di Mahkamah Konstitusi tugasnya menjaga Konstitusi. Kami tidak ingin di masyarakat timbul image seolah-olah kembali pada era sebelum UUD diamandemen. Sebenarnya setiap tahun, setiap Lembaga Negara telah memberikan laporan pertanggungjawaban ke publik, kemarin saya hadir di JHCC saat Mahkamah Agung menggelar acara progress report yang sekaligus diikuti rencana ke depan. Dan tiap tahun MK juga sudah melakukan progress report tentang apa yang sudah dilakukan di satu tahun berjalan. Sehingga ini kemudian menjadi tradisi baru di mana seluruh Lembaga Negara dapat duduk bersama, sejajar tidak ada yang tinggi dan saling mendahulukan,” jelas Arief.
Secara teknis, jadwal Ketua MK menyampaikan laporannya akan disesuaikan dengan acara internal MK yang akan menggelar Board of Member Meeting Asosiasi MK se-Asia (AACC) dan International Symposium yang akan mengundang seluruh Ketua MK dan lembaga sejenis dari seluruh dunia pada hari yang bersamaan, yakni 15 Agustus 2015. Saat ini MK Indonesia menjabat sebagai presiden AACC. (Julie)