Konstitusi milik semua. Kalimat ini serasa tak jauh panggang dari api. Setidaknya hal ini terbukti dari dalamnya pemahaman dan kemampuan menjawab para siswa tuna netra yang berkompetisi dalam acara Cerdas Cermat Pemahaman UUD 1945 bagi Siswa Tuna Netra se-DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat yang berlangsung di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) lantai 4, Jalan Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat. Babak Penyisihan yang berlangsung dua hari, Sabtu dan Minggu, 29 dan 30 Juli 2006 ini, diikuti oleh 18 tim yang berasal dari 11 sekolah SLTP SLB A dan Umum (Sekolah Inklusi).
Sebelumnya, jauh hari dalam persiapannya, para peserta telah dibekali UUD 1945 dalam huruf Braille yang diterbitkan oleh MK. Sehingga, dalam kompetisi yang dibagi dalam tiga sesi (paket soal tiap group, paket lemparan dan paket rebutan), sebagian besar peserta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar Konstitusi yang diajukan oleh Master Quiz.
Sedangkan, hasil akhir penilaian tiap kompetisi, dilakukan oleh Dewan Juri yang terdiri dari tiga orang. Dua anggota Dewan Juri tetap adalah Drs. Soedarsono, SH, Msi dari Direktorat Pembinaan SLB Depdiknas dan Aria Indrawati, SH dari Kabag Humas Yayasan Mitra Netra. Sedangkan, satu orang Dewan Juri tamu didatangkan secara bergantian dari pemimpin atau anggota Dewan Redaksi media massa nasional seperti: Harian Umum Republika, Koran Tempo dan Media Indonesia.
Kami menyambut baik acara yang diselenggarakan oleh MK ini. MK juga telah cukup baik melayani kami. Semoga tahun depan MK bisa menyelenggarakan acara serupa, tentunya dengan lebih baik lagi. Kata Taufiq Spd., Kepala Sekolah SLB Al Khairiyah, Cilegon.
Lebih jauh, Taufik juga memberi masukan bagi panitia lomba yang baru pertama kali menyelenggarakan acara semacam ini, untuk tidak lupa mengulang tiap pertanyaan setidaknya satu kali saja, karena mengingat para peserta lebih banyak mengandalkan pendengarannya.
Maju terus pantang mundur
Pelaksanaan lomba Cerdas Cermat ini, tidak hanya menghasilkan sang pemenang dan pihak yang kalah, tetapi juga ada cerita memprihatinkan. Rombongan peserta dari SLB Budi Mulia, Cililin, Bandung, mengalami nasib nahas dalam perjalanannya menuju medan laga, ke Gedung MK. Iring-iringan mobil yang dikendarai mereka, mengalami kecelakaan di pintu tol Pondok Gede.
Mobil rombongan kedua, Suzuki Carry, ditubruk dari belakang oleh sebuah mobil sedan setelah sebelumnya, ban mobil itu meletus. Dua peserta mengalami luka-luka. Satu peserta mengalami memar di bahu dan seorang lainnya mengalami luka sayat di belakang daun telinganya, akibat pecahan kaca mobil. Sedangkan, seorang Guru asrama mereka masih harus dirawat di Rumah Sakit UKI karena mengalami luka yang cukup serius.
Maju terus pantang mundur. Setelah sempat bimbang, akhirnya rombongan pertama tetap melanjutkan perjalanannya untuk mengikuti kompetisi cerdas cermat di MK. Dan pada akhirnya, salah satu peserta lolos ke Babak Semifinal.
Saat ini mobil kami masih ditahan pihak jasa marga. Sudah mengalami celaka, kami masih harus menanggung uang enam juta rupiah untuk menebus mobil kami itu ke pihak jasa marga. Sekarang kepala sekolah sedang mengurusi hal itu, kata Hasanudin, salah seorang Guru pembimbing peserta yang selamat dari peristiwa itu, dengan nada berat dan mimik cemas.
Dalam dua hari pelaksanaannya, lomba Cerdas Cermat ini telah menghasilkan enam pemenang untuk maju ke Babak Semifinal. Antara lain: Tim Presiden dari SLB-A Pembina Tingkat Nasional, Jakarta; Tim KY dari SLB-A YPALB Perwari, Kuningan; Tim KPK dari SLB-A Tan Miyat, Bekasi; Tim BPK dari SLB-A Negeri Kota Bandung; Tim Ombudsman dari SLB Budi Mulia, Cililin, Bandung, dan Tim KPI dari SMP Negeri 85, Jakarta.
Babak Semifinal akan diadakan Sabtu, 5 Agustus 2006 di tempat yang sama, mulai pukul 10.00 WIB. (Wiwik B.W.)