Jakarta – Hubungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) selama ini kurang harmonis.
Bahkan keduanya sempat saling gugat di PTUN maupun Mahkamah Konstitusi terkait masalah kewenangan logo lima ring. Kondisi ini dinilai menjadi salah satu biang mundurnya prestasi atlet Indonesia.
Ketua KOI Rita Subowo ingin secepatnya duduk bersama dengan KONI dilakukan. Pihaknya tidak ingin sanksi yang diterima PSSI dari FIFA mengikuti ke induk organisasi olahraga Indonesia karena IOC terus memantau permasalahan di Indonesia.
"Kita juga tak ingin disanksi oleh IOC (terkait lima ring yang terpasang di logo KONI)," katanya pada workshop bertajuk "Evaluasi SEA Games XXVIII Singapura" di Wisma Kempora Jakarta, Kamis (25/6).
Selain tidak mau mendapatkan sanksi dari federasi olahraga dunia, Rita melanjutkan Indonesia juga akan menghadapi Asian Games 2018. Pada kejuaraan empat tahunan itu, Indonesia akan menjadi tuan rumah.
Pihak KOI tidak ingin prestasi kurang maksimal seperti halnya pada SEA Games 2015 di Singapura kembali terulang. Saat itu Indonesia hanya tertahan di posisi lima dengan raihan 47 medali emas. Hasil ini di bawah target pemerintah yaitu 72 emas.
Keinginan mempersatukan KONI dan KOI itu langsung mendapat tanggapan dari Menpora Imam Nahrawi, yang hadir dalam acara tersebut. Imam berharap keinginan tersebut bisa segera menjadi kenyataaan.
"Saya senang dalam acara ini ada pemikiran penyatuan KONI dan KOI, saya kira itu terobosan yang luar biasa. Semoga ini bisa berlanjut menjadi kenyataan," jelas Imam seusai acara.
Hendro D Situmorang/FQ
Sumber: http://www.beritasatu.com/olahraga/285895-takut-disanksi-ioc-rita-subowo-ajak-damai-koni.html