JAKARTA – Workshop evaluasi prestasi kontingen Indonesia di SEA Games 2015 digelar di Gedung Kemenpora, Kamis (25/6/2015). Tak hanya Kemenpora, seluruh elemen seperti Satlak Prima, KONI, dan KOI pun ikut hadir untuk membahas soal raihan minor Indonesia di pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Seperti diketahui, dengan raihan 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu, SEA Games lalu adalah SEA Games terburuk Indonesia sejak event itu pertama kali digelar pada 1977. Hanya menempati ranking lima, inilah pertama kalinya tim Merah Putih keluar dari empat besar.
Ketua KOI, Rita Subowo, pun mengajak KONI untuk bisa bersatu padu demi membangkitkan kembali prestasi kontingen Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami kemunduran.
"Untuk KONI, mari kita duduk bersama untuk membahas permasalahan yang ada. Kalau tetap seperti ini, maka yang dirugikan adalah atlet," ucap Rita di Gedung Kemenpora, Kamis (25/6/2015).
Seperti diketahui, hubungan dua stakeholder ini memang kurang harmonis belakangan ini. Bahkan, keduanya sempat saling gugat di PTUN maupun Mahkamah Konstitusi terkait masalah kewenangan. Kondisi ini sedikit banyak dinilai jadi salah satu biang keladi menurunnya prestasi atlet Indonesia.
Rita lalu menjelaskan, duduk bersama dengan KONI harus secepatnya dilakukan. Pihaknya tidak ingin sanksi yang diterima oleh PSSI dari FIFA merembet ke induk organisasi olahraga Indonesia. Pasalnya, IOC memang terus memantau permasalahan antara KONI dan KOI ini.
"Kita harus segera bersatu padu, masa kita juga mau ikut-ikutan disanksi IOC? Jangan lah, cukup 'itu' saja yang disanksi," lanjut Rita merujuk kepada PSSI, yang langsung disambut meriah oleh peserta workshop.