JAKARTA – Akhirnya setelah bertarung cas cis cus selama tiga hari, tim debat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, merajai kompetisi debat konstitusi tingkat nasional 2015 antarmahasiswa yang digelar Mahkamah Konstituti (MK).
UIN Jakarta berhasil menundukan saudaranya tuanya UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, kemarin di babak final ketika kedua tim berdebat panjang dengan mengangkat tema 'Pemberlakuan Kembali GBHN' di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi (Pusdik) Mahkamah Konstitusi (MK), Cisarua Bogor.
“Ini adalah kompetisi debat terakhir bagi kami, kami ingin sesuatu yang indah terjadi,” ungkap Raziv, pembicara tim debat dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagaimana dilaman MK.
Langkah UIN Jakarta sejak awal memang sangat meyakinkan. Lolos di babak penyisihan, tim debat UIN Jakarta langsung dihadapkan dengan lawan yang kuat yakni tim debat dari Universitas Diponegoro (Undip).
Kalahkan Undip, UIN Jakarta terus melangkah di babak semifinal dan menjadi juara regional barat. UIN Jakarta akhirnya bertemu dengan juara regional timur Universitas Surabaya di babak semifinal. Laju UIN Jakarta ke babak final seolah tak terhentikan hingga akhirnya bertemu UIN Yogyakarta.
“Kami sangat bersyukur sampai di babak final debat konstitusi kali ini, tentu dalam mencapai semua ini tidak ada hal yang instan, semuanya melalui proses dan banyak pembelajaran yang kami dapat. Kami tidak pernah memikirkan siapa lawan terberat kami, karena lawan terberat sebenarnya adalah diri kami sendiri,” imbuh Novita, anggota tim debat UIN Jakarta.
Triesna personil debat UIN lainnya mengatakan tim debatnya telah dipersiapkan selama dua tahun. Pada awalnya tim debat UIN tidak saling mengenal satu sama lain. Namun setelah dipertemukan mereka akhirnya kompak menjadi tim yang solid di meja debat.
“Waktu pertama kali bertemu belum ada chemistry, namun kami terus berusaha belajar menjadi tim yang solid,” paparnya.
Triesna menambahkan bahwa kegiatan ini adalah ajang belajar bagi para mahasiswa untuk mendalami lagi tentang konstitusi.
“Sangat bermanfaat sekali tentunya kegiatan ini, karena pemahaman mahasiswa tentang konstitusi khususnya di UIN sendiri tidak begitu dalam, maka dengan acara ini kita dapat menggali dan mempelajari apa itu konstitusi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua MK Arief Hidayat dalam sambutannya mengatakan kegiatan debat konstitusi ini ternyata membawa animo dan perhatian masyarakat, tidak hanya di kalangan akademisi, namun juga masyarakat luas.
“Peserta pun kualitasnya semakin meningkat, dan ini berarti pemahaman mahasiswa tentang konstitusi semakin baik. Ini meyakinkan bahwa para pengemban hukum ke depan semakin lama semakin baik,” ungkapnya.