MAJENE - Meneliti tentang polemik seleksi hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi hal yang sangat berharga bagi Dian Fitri Sabrina. Berkat penelitian itu, Dian menjadi wisudawati terbaik Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dari sebanyak 310 sarjana yang diwisuda pada Senin (15/6/2015).
Ini setelah Dian mendapatkan penghargaan sebagai wisudawati terbaik 2015 di Unsulbar dengan nilai IPK 3,90. Dian merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsulbar.
Di akhir studinya, Dian melakukan penelitian langsung ke kantor MK di Jakarta dan mewawancarai Hamdan Zoelva yang saat itu menjabat sebagai Ketua MK. Dia mengaku tertarik meneliti persoalan pemilihan hakim konstitusi karena strategisnya posisi pimpinan MK di era reformasi. Dalam penelitiannya, Dian mengaku ada hal yang sangat menarik dalam proses pemilihan hakim MK.
Sebab ternyata, ada celah yang berpotensi menimbulkan polemik atau masalah saat pemilihan hakim MK. Misalnya, apakah hakim MK itu perlu diseleksi dari awal lagi bila ia mencalonkan diri, kemudian bagaimana jika dicalonkan, bagaimana perlakuannya?
“Itulah yang saya teliti,” kata Dian yang merupakan alumni SMAN 1 Wonomulyo, Polman ini.
Untuk memperoleh data yang akurat, Dian mengaku selalu optimis. Bahkan, dengan dukungan orangtua dan kampusnya, dirinya optimis penelitian secara langsung di kantor MK bisa berhasil dijalankan.
Meski dalam proses menyelesaikan penelitian, Dian harus naik angkutan darat lebih 300 km dari Majene menuju Makassar kemudian melanjutkan perjalanan udara ke Jakarta. Dia mengaku, dalam studi itu, Dian menghabiskan waktu selama kurang lebih 3 bulan. Dalam selang waktu penelitian itu, Dian berhasil melakukan wawancara langsung dengan Ketua MK saat itu, Hamdan Zoelva
“Ada prinsip hukum equality before the law, bahwa semua warga negara sama kedudukannya di depan hukum, kalau menurut saya idealnya pemilihan hakim MK juga seperti itu, semua diperlakukan sama, baik calon baru ataupun calon incumbent,” tutur Dian.
Saat tampil memberi sambutan perpisahan, Dian yang mewakili mahasiswa/i yang lulus terlihat tampak terharu. Dengan suara terisak, dia mengaku keberhasilan mahasiswi menyelesaikan pendidikan adalah berkat perjuangan orangtua yang membiayai, para dosen yang mengajar dan membimbing serta kerja sama dengan sesama mahasiswa. Untuk memperdalam ilmu hukum yang telah diperoleh di Unsulbar, Dian akan melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Dekan FISIP Unsulbar, Burhanuddin, mengaku bangga atas prestasi yang diraih mahasiswinya sebagai lulusan terbaik serta melakukan penelitian dengan hasil yang sangat memuaskan. Burhanuddin yang juga dosen di Universitas Tadulako (Untad) mengatakan penelitian Dian tentang seleksi hakim MK juga dapat mengangkat citra kampus Unsulbar sebagai perguruan tinggi negeri baru.
“Insya Allah kita berharap prestasi Dian ini akan memberi motivasi bagi mahasiswa yang lain ditengah upaya kita membangun kampus Unsulbar sebagai salah satu wadah pencetak SDM di Sulawesi Barat,” kata Burhanuddin.
Andi Indra