“Ini seperti mimpi yang menjadi nyata, kami berada di babak final debat konstitusi,” ungkap Angga, pembicara tim debat dari Universitas Muria Kudus (UMK). Meski kurang diuntungkan dengan mendapat posisi “Pro” ketika undian di babak final yang mengangkat tema “Remisi Bagi Para Koruptor”, UMK mampu membalikkan fakta. Argumentasi-argumentasi tim UMK mampu mengalahkan tuan rumah Universitas Islam Indonesia (UII). UMK kemudian ditetapkan sebagai Juara 1 Kompetisi Debat Konstitusi Tingkat Mahasiswa untuk Regional Tengah Tahun 2015, yang berlangsung di auditorium Gedung Muhammad Hatta, UII Yogyakarta (26/5).
Perjalanan UMK sendiri di kompetisi debat kali ini tidak terbilang mudah. Setelah lolos di babak penyisihan, UMK langsung dipertemukan dengan Universitas Indonesia yang merupakan tim unggulan di babak perempat final. Bertanding dengan sikap nothing to lose, keputusan juri yang kemudian memenangkan UMK untuk masuk ke babak semifinal, membuat kaget seluruh peserta debat. Kemenangan melawan UI inilah yang kemudian membangkitkan kepercayaan diri tim debat UMK. “UI adalah lawan terberat yang kami hadapi. Awalnya kami agak sedikit pesimis bisa mengalahkannya, tapi kami coba bermain sebaik mungkin dan kemudian hasilnya diluar ekspektasi kami,” imbuh Maria, salah satu anggota tim debat UMK.
Di babak semifinal, hasil undian kemudian menghadapkan tim debat UMK dengan tim debat dari Universitas Negeri Surakarta (UNS). Tim debat UMK akhirnya mampu mengalahkan tim debat tuan rumah dari UNS dan melaju ke babak final. “Menghadapi tuan rumah, kami akan berusaha sebaik-baiknya, karena kami yakin kami pasti bisa melewatinya,” tegas Alan, yang juga salah satu anggota tim debat UMK.
Menghadapi tim debat tuan rumah, tim debat UMK mampu mengeluarkan kemampuan terbaik, bahkan dihadapan puluhan pendukung tim debat tuan rumah. “Sejak awal kita melangkah di sini kita memiliki rasa optimisme yang tinggi, dan kita ingin membuktikan bahwa Universitas Muara Kudus juga bisa bersaing dengan universitas lainnya. Kami memang tidak sebesar universitas lainnya tapi hal itu tidak menyurutkan niat kami untuk tampil maksimal disini. Selanjutnya tantangan kami di tingkat Nasional, kami harus berusaha lebih baik lagi disana,” ujar Maria.
Menjadi juara di tingkat regional merupakan pertama kalinya bagi UMK. Selanjutnya, UMK akan menjadi perwakilan dari regional tengah yang akan mengikuti lomba debat konstitusi tingkat nasional, didampingi oleh 7 universitas lainnya, yakni Juara 2 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Juara 3 Universitas Diponegoro Semarang, Semifinalis Universitas Negeri Surakarta, dan 4 tim yang lolos di perempat final, yaitu Universitas Indonesia, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Islam Sultan Agung, dan Universitas Pancasila. (Dedy)