Acara The Meeting of Secretary Generals Association of Asian Constitutional Court and Equivalent Institutions yang berlangsung di Hotel Pullman Jakarta, secara resmi berakhir ditandai dengan farewell dinner dan penandatanganan minuta hasil pertemuan pada Selasa (26/05).
Ketua Mahkamah Konstitusi, Arief Hidayat, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pertemuan itu. “Pertemuan sekertaris jenderal Mahkamah Konstitusi dan institusi sejenis anggota AACC memang telah selesai diselenggarakan. Namun demikian, bukan berarti selesai pula pekerjaan kita. Justru seiring dengan berakhirnya pertemuan ini maka tugas dan kewajiban para ketua dan anggota delegasi dimulai, yaitu untuk melaporkan secara detil segala hal yang telah disepakati dalam pertemuan ini kepada ketua Mahkamah Konstitusi dan institusi sejenis dari masing-masing negara,” ujar Guru Besar Universitas Diponegoro itu.
Arief meyakini pertemuan seperti ini akan banyak memberikan manfaat dan mencapai tujuan jika disertai dengan komitmen untuk melaksanakan hasil pertemuan secara konsisten. Pria kelahiran Semarang itu juga berharap kegiatan-kegiatan AACC ke depan akan terselenggara dengan lancar dan sukses. “Selaku presiden AACC, saya memohon dukungan seluruh ketua dan anggota delegasi yang hadir agar agenda-agenda AACC yang telah direncanakan dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya,” ujar Arief.
Sementara Rauf Guliyev, Sekertaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Azerbaijan yang didaulat menyampaikan kesan dan pesan mewakili para delegasi mengatakan bahwa pertemuan ini sangat berguna dan sangat penting dengan banyaknya informasi yang disampaikan oleh masing-masing delegasi. Rauf juga mengungkapkan terima kasihnya dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh MK Republik Indonesia ini juga karena telah mendekatkan dan memperkenalkan budaya Indonesia secara lebih mendalam kepada para peserta.
Sekretariat Permanen
Sebelumnya, dalam sesi pembahasan pada siang hari, Sekjen MK Janedjri M. Gaffar memimpin pertemuan yang membicarakan mengenai koordinasi kegiatan anggota AACC, peningkatan peran Sekertaris Jenderal anggota AACC. Diskusi berjalan hangat di mana delegasi dari masing-masing negara banyak memberikan sumbangan pemikiran.
Kepada para delegasi, Janedjri mengatakan bahwa diskusi dan keputusan yang diambil selama dua hari ini sangat bernilai sekali untuk meningkatkan fungsi dari asosiasi dan memperkuat hubungan antara anggota asosiasi. “Saya menyakini kita semua hari ini memiliki memiliki ide-ide dan saran-saran untuk bagaimana memperkuat peran dari sekertaris jenderal ke dalam asosiasi agar dapat memberi dukungan yang lebih baik dari upaya asosiasi ini termasuk perencanaan, pengaturan pertemuan board of members dan pertemuan kongres dan juga mengkoordinasikan evaluasi dan melaporkan program-program dan aktifitas-aktifitas lain dari asosiasi,” ujarnya.
Menurut Janedjri, berdasar anggaran dasar AACC, peran dan fungsi Sekertaris Jenderal terhadap asosiasi terbatas pada mendampingi presiden asosiasi dan memberikan dukungan administratif selama jabatan itu berlangsung. Dikatakan olehnya, agar dapat memperkuat sekertaris jenderal untuk memfasilitasi berbagai beraktifitas dan tujuan asosiasi sudah sangat jelas bahwa anggaran dasar asosiasi harus dilihat kembali.
Terhadap persoalan itu, Sekjen MK Korea Kim Yong Hun menawarkan proposal dan berharap usulan itu dapat dimasukkan dalam keputusan pertemuan ini. Menurut Kim Yong Hun organisasi internasional dapat mengerjakan tugas yang lebih beragam jika memiliki sekertariat yang tetap, oleh karena itu kehadiran sekertariat tetap seperti halnya Venice Commission menunjukkan perkembangan yang terus menerus. Oleh karena itu MK Korea mengusulkan untuk membentuk sekretariat tetap.
“Kita dapat meniru Venice Commission yang menjadi sekretariat Asosiasi Mahkamah Konstitusi Dunia. Korea bersedia untuk menyediakan lokasi sekretariat tetap dan memberikan dukungan penuh sumber daya manusia dan sumber daya non manusia, termasuk pendanaan organisasi sekretariat,” kata Kim. Tawaran Korea itu disambut positif oleh delegasi Filipina yang diwakili oleh Hakim Presbitero J. Velasco dan delegasi lainnya.
Dalam kesempatan ini dibahas pula keinginan bergabungnya Mahkamah Konstitusi Myanmar dan Kirgistan untuk menjadi anggota AACC. Untuk itu, permohonan tersebut telah dimasukkan sebagai salah satu topik pembicaraan dalam acara Board of Members AACC Meeting yang akan diselenggarakan pada 14-16 Agustus 2015 di Jakarta.
Pada hari yang sama para peserta juga berkesempatan mengunjungi gedung Mahkamah Konstitusi untuk menyaksikan jalannya persidangan serta melihat Pusat Sejarah Konstitusi yang berada di lantai 5 dan 6 gedung Mahkamah Konstitusi. Dalam acara farewell dinner itu juga dilakukan acara penandatanganan minutasi pertemuan ini. (Ilham)