Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar acara pisah sambut Hakim Konstitusi Muhammad Alim yang telah memasuki masa pensiun, sekaligus menyambut hakim konstitusi baru yakni Manahan Malontige Pardamean Sitompul pada Selasa (28/4), di Aula Lantai Dasar Gedung MK. Acara yang berlangsung pukul 19.00 WIB ini dihadiri antara lain oleh jajaran hakim konstitusi, Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Mohammad Saleh, Ketua Dewan Etik MK Abdul Mukthie Fadjar, Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar, dan segenap pegawai MK.
Alim telah mengemban jabatan sebagai Hakim Konstitusi sejak 26 Juni 2008 menggantikan Hakim Konstitusi Soedarsono. Alim sendiri terhitung sebagai hakim senior karena telah dua periode menjadi hakim konstitusi atas usulan Mahkamah Agung. Selain itu, Alim juga merupakan hakim konstitusi yang telah merasakan keseluruhan kepemimpinan Ketua MK, dimulai sejak dipimpin oleh Jimly Asshiddiqie hingga Ketua MK yang sekarang, yakni Arief Hidayat.
Sedangkan pengganti Alim, Manahan terpilih menjadi hakim konstitusi setelah dinyatakan lolos profile assessment dan wawancara yang dilakukan panitia seleksi yang dibentuk oleh Mahkamah Agung pada 2 Desember 2014. Manahan yang pada waktu itu mengikuti proses seleksi bersama dengan Hakim Konstitusi Suhartoyo berhasil menyisihkan tujuh calon hakim konstitusi lainnya. Hasil seleksi ini kemudian dituangkan dalam pengumuman panitia seleksi calon hakim konstitusi dari unsur Mahkamah Agung nomor 07/Pansel/H-MK/XII/2014. Sebelumnya, Manahan adalah Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Bangka Belitung. Manahan kemudian dilantik oleh Presiden sebagai hakim konstitusi dari unsur Mahkamah Agung pada 28 April 2015.
Pada kesempatan itu, Ketua MK Arief Hidayat menyampaikan bahwa Alim telah melakukan banyak hal untuk MK. Alim telah menorehkan prestasi melalui sumbangan pemikiran dan konsep melalui putusan-putusan MK. Menurut Arief, Alim juga telah menciptakan warna tersendiri bagi putusan MK. Hal ini dapat diketahui dari putusan-putusan MK yang religius. “Warna Ketuhanan Yang Maha Esa, warna islami dari putusan-putusan Mahkamah Konstitusi itu memang betul menghiasi banyak putusan Mahkamah Konstitusi terutama berasal dari pemikiran-pemikiran Yang Mulia Bapak Dr. Muhammad Alim,” ungkap Arief.
Lebih lanjut, Arief juga menyatakan kekagumannya terhadap sosok Alim. Menurut Arief, Alim merupakan teman diskusi yang sering memberikan pemahaman bagaimana menjaga independensi, imparsialitas dan keteguhan seorang hakim. “Saya sering berdiskusi dengan beliau (Alim), mendapat pencerahan dari beliau akan bagaimana menjaga independensi, imparsialitas, keteguhan seorang hakim, karena beliau adalah seorang hakim yang di mulai dari bawah yang kemudian menjadi seorang negarawan yang mengabdi di Mahkamah Konstitusi,” tutur Arief.
Setelah itu, Arief memberikan ucapan selamat datang kepada hakim konstitusi terpilih, Manahan. Arief kemudian mengajak Manahan untuk bersama-sama memberikan yang terbaik untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan Negara dengan menjaga tegaknya konstitusi dan Pancasila. “Saya sampaikan selamat datang kepada Pak Manahan MP Sitompul yang sudah diberi amanah oleh Negara untuk melanjutkan pengabdiannya di Mahkamah Konstitusi menjadi seorang negarawan, yang tentunya kita bersama-sama akan selalu mengabdi, selalu berbuat yang terbaik untuk kemajuan, kesejahteraan bangsa dan negara ini melalui menjaga tegaknya Konstitusi Republik Indonesia dan sekaligus juga menjaga tegaknya dasar Negara Republik Indonesia yang kita sebut dengan Pancasila,” pungkas Arief. (Triya IR)