Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman menutup rapat kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal MK 2015. Menurut Anwar, rapat kerja yang berlangsung dari 29 Januari sampai 1 Februari 2015 tersebut telah membawa hasil yang cukup baik dan memuaskan.
Kendati demikian, sebaik apapun hasil dari rapat kerja, penilaian akhirnya adalah ketika implementasi dari hasil raker ini bisa terlaksana. “Apakah hanya sebagai sebuah mimpi yang indah namun sulit untuk diwujudkan? Antara lain disampaikan bagaimana visi dan misi MK ke depan, itu termasuk sebuah mimpi indah,” ujarnya pada hari terakhir rapat kerja di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Bogor, Senin (2/2).
Anwar pun meyakini, keberhasilan MK saat ini adalah buah dari rencana besar yang merupakan bagian dari impian reformasi, termasuk di dalamnya reformasi birokrasi. “Berhasil tidaknya tugas dan fungsi utama lembaga kita dalam melahirkan putusan, tergantung dari bagaimana dukungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal,” imbuhnya
Oleh karena itu, Anwar menghaturkan terima kasih kepada para pegawai MK atas kerja keras dan kontribusinya sehingga hakim konstitusi bisa memberi putusan yang adil. “Saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras Sekjen, Panitera, dan rekan-rekan. Selamat berjuang, saya yakin hal yang diperoleh bukan akhr sebuah mimpi, tapi merupakan awal meraih sukses untuk mewujudkan visi dan misi MK,” tutupnya.
Pakta Integritas
Rapat Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal menghasilkan sejumlah kesepakatan, antara lain program kerja jangka panjang (2015-2019) dan program kerja selama tahun 2015, perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana guna menunjang tugas dan fungsi pegawai, serta kesepakatan pagu anggaran untuk masing-masing biro dan pusat.
Pada kesempatan tersebut, para pejabat dan pegawai MK menandatangani pakta integritas dalam rangka mewujudkan komitmen penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan anti korupsi. Penandantanganan yang dilakukan oleh empat orang perwakilan pegawai tersebut disaksikan secara langsung oleh Wakil Ketua MK, Sekretaris Jenderal MK dan Panitera MK. (Lulu Hanifah)