20 orang anggota Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara mengunjungi Pusat Sejarah Konstitusi (Puskon), yang terletak di lantai 5 dan 6 gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (28/1).
Para tokoh yang turut menjadi saksi perjalanan bangsa sejak era kemerdekaan itu tampak antusias dengan fasilitas edukasi Pusat Sejarah Konstitusi yang menempati areal seluas 1.462,5 meter persegi. Dalam kesempatan itu para anggota LPPKB nampak memperhatikan betul materi-materi sejarah konstitusi Indonesia yang terbagai dalam delapan zona yang mendokumentasikan secara runtut dinamika perjalanan sejarah konstitusi dan perkembangan MK melalui perpaduan informasi, seni, dan teknologi. Salah satu mantan anggota Panitia Ad Hoc I Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR), Seto Harianto, bahkan menjadi pemandu dadakan memimpin rekan-rekannya. Para anggota LPPKB yang mengunjungi PUSKON itu memahami betul dan melihat data yang ditampilkan sangat lengkap.
Data Lengkap
Seperti disampaikan Ketua Dewan Pengurus LPPKB, Soeprapto, usai menyaksikan penayangan film sejarah konstitusi yang menjadi penutup rangkaian kunjungan LPPKB di Pusat Sejarah Konstitusi. Dirinya melihat fasilitas yang dikembangkan MK tersebut sangat menarik. “Sajian dan bahan-bahan yang terdapat di Mahkamah Konstitusi ini luar biasa, kami mengusulkan agar bahan yang disusun sangat indah dan sistematis ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga negara Indonesia,” ujar Soeprapto. Dirinya bahkan mengusulkan Puskon ini dapat disosialisasikan kepada sekolah-sekolah agar siswa-siswa dapat mempelajari sejarah perkembangan konstitusi di Indonesia.
Lebih lanjut menurut Soeprapto, dengan materi yang sangat luas, dirinya berharap sekolah-sekolah nantinya dapat menyusun tahapan-tahapan dalam memanfaatkan fasilitas Puskon ini. “Memang kami lihat bahwa materi yang diberikan luar biasa banyaknya, sehingga kalau mau disampaikan kepada anak dapat disusun dalam tahap-tahap supaya dapat lebih bermanfaat,” ujar Soeprapto. Menurutnya hal tersebut penting agar anak-anak mengerti sejarah bagaimana terjadinya konstitusi dan peran dari para pendahulu bangsa ini. Soeprapto mengungkapkan rasa terima kasihnya dan sangat bersyukur dengan adanya pusat sejarah konstitusi. (Ilham)