Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva menyambut kedatangan enam orang perwakilan KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) di Ruang Delegasi lantai 15 gedung MK dan langsung berbalas jabat tangan bersama para tamu yang pada hari Selasa (9/2) melakukan audiensi dengan MK. Suasana langsung cair seketika saat pertemuan tersebut dibuka dengan pembicaraan santai antara para tamu dengan sang ketua lembaga peradilan konstitusi tersebut.
KAHMI menyambangi MK untuk bertemu langsung dengan Ketua MK Hamdan Zoelva yang juga adalah seorang mantan Ketua Badan Koordinasi HMI Indonesia Timur. Enam orang tersebut dipimpin oleh Subandrio selaku Sekjen KAHMI, bersama A. Faizal, Burhanuddin M., Sabanudin, Masrokhan, dan Nur Ustadi.
Dalam acara tersebut, KAHMI menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan MK dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat. “Kami juga ingin mengapresiasi prestasi MK dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat pasca kasus kemarin (kasus penyuapan Akil Mochtar) yang menguras habis kepercayaan masyarakat terhadap MK,” kata Subandrio.
Nama baik MK memang sempat tercoreng dengan terungkapnya kasus penyuapan yang dilakukan oleh mantan ketua MK Akil Mochtar. Namun beberapa pencapaian terakhir menunjukan keberhasilan MK dalam mengembalikan kepercayaan publik, terutama pasca putusan Pileg-Pilpres dan keterlibatan masyarakat untuk memerjuangkan hak konstitusinya di MK.
Ultah KAHMI
Selain untuk silaturrahim, audiensi juga dimaksudkan untuk mengundang Hamdan menghadiri peringatan ulang tahun KAHMI. Seperti diketahui, pada 17 September 2014 nanti KAHMI akan merayakan ulang tahun ke-48 dan untuk memperingatinya, pada tahun ini KAHMI berencana mengadakan beberapa rangkaian acara.
Salah satu dari rangkaian acara tersebut adalah simposium yang akan diselenggarakan pada 19 September 2014. Untuk itu, KAHMI berharap Ketua MK Hamdan Zoelva dapat menghadiri simposium tersebut sekaligus menjadi keynote speaker. Acara tersebut sesuai rencana akan menghadirkan majelis pakar, ahli-ahli dari perguruan tinggi, dan pejabat tinggi negara, termasuk presiden terpilih Joko Widodo. Selain itu, KAHMI juga memohon kesediaan MK untuk menjadi tuan rumah simposium yang bertemakan “Cetak Biru Indonesia di Masa Depan” yang masih merupakan rangkaian dari kegiatan ulang tahun KAHMI.
Pada kesempatan tersebut, para pengurus KAHMI juga meminta pendapat Hamdan sebagai mantan pengurus HMI mengenai konsep perayaan ulang tahun ke-50 KAHMI yang akan jatuh pada 2016 mendatang. Menanggapi hal tersebut, Hamdan mengatakan yang terpenting dalam perayaan tersebut adalah pergerakan yang bersifat nasional. “Ya, yang bersifat gerakan nasional saja, kalau memungkinkan seluruh kegiatan yang direncanakan diikat dalam satu konsep, ‘Bulan KAHMI’ saya kira bisa mengakomodasi hal tersebut,” kata Hamdan berpendapat. (Winandriyo Kun/mh)