JAKARTA, HUMAS MKRI – Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman menghadiri Puncak Hari Sumpah Pemuda ke-92 secara virtual pada Rabu (28/10/2020) siang di Jakarta. Para pimpinan lembaga tinggi negara, menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju, para gubernur, generasi muda dari seluruh Indonesia hadir dalam acara itu. Termasuk Presiden Joko Widodo yang menyampaikan kata sambutan.
“Semangat Sumpah Pemuda harus terus menyala. Dalam arus besar globalisasi yang sering terjadi adalah persaingan yang sengit antarnegara dan juga antarindividu. Tidak jarang kompetisi itu berujung pada upaya saling mengalahkan, saling menghancurkan. Hal itu menjadi energi negatif yang merugikan kita semua,” ucap Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, Sumpah Pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan. Persaingan dan perbedaan tidak harus membuat bangsa Indonesia melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama maupun tujuan-tujuan bersama. Semuanya bisa diselesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama.
“Bersatu dan bekerja sama adalah kunci untuk mencapai Indonesia Maju. Upaya-upaya untuk menjaga persatuan harus terus kita lakukan. Menjadi Indonesia tidak cukup hanya menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Kita harus bekerja sama merawat Keindonesiaan yang harus selalu dijaga dengan semangat solidaritas dan rasa persaudaraan. Kita harus saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas,” tegas Presiden Jokowi.
Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan, Peringatan Puncak Hari Sumpah Pemuda Tahun 2020 dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang luar biasa, tidak ada upacara bendera, tidak ada kegiatan yang menghadirkan keramaian seperti Peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun ini bangsa Indonesia sedang mendapat ujian yang berat dengan adanya pandemi Covid-19. Pandemi memberi dampak sangat luas terhadap seluruh sendi kehidupan, termasuk anak muda di Indonesia. Oleh sebab itu dibutuhkan semangat bersama untuk membangkitkan kembali Indonesia di mata dunia,” ucap Zainudin.
Dikatakan Zainudin, “Bersatu dan Bangkit” menjadi tema besar Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92. Bila melihat semangat pemuda pada 92 tahun yang lalu, masih tetap relevan dengan situasi dan kondisi saat ini. Ketika 92 tahun yang lalu, semangat persatuan tumbuh menjadi kesadaran bersama untuk membebaskan diri dari penjajahan. Maka semangat persatuan itu, masih sangat dibutuhkan saat ini untuk bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19.
Sedangkan Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno mengungkapkan, “Selaras dengan bergulirnya Peringatan Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928, momen peresmian TVRI Stasiun Papua Barat menjadi torehan sejarah yang sangat nyata yang dapat kami ukir sebagai wujud konkret memenuhi amanah Undang-Undang dan peraturan yang ada. Semangat Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa adalah semangat kami dalam bekerja”. (*)
Penulis: Nano Tresna Arfana
Editor: Lulu Anjarsari