JAKARTA, HUMAS MKRI - Ketika telah memilih jalan untuk belajar ilmu hukum, maka cintailah pilihan itu dengan sejak awal menjadikannya sebagai pilihan sendiri dari hati. Karena berangkat dari hati, maka akan muncul kesungguhan dan disiplin untuk menekuni semua tahapan perjalanan belajar di bidang ilmu hukum. Demikian kalimat inspirasi pembuka yang diucapkan Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih melalui saluran aplikasi Zoom Meeting dalam acara Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) Tahun Ajaran 2020/2021 pada Sabtu (12/9/2020).
Dalam sesi “Inspiring Alumni”, Enny membagi kisah perjalanan dirinya ketika menjadi mahasiswa FH UGM, sebuah jurusan yang sedari awal menjadi pilihan utama baginya. Dengan dipandu oleh Dosen FH UGM Jaya Triyana selaku moderator, Enny menceritakan dirinya mendalami pilihan sebagai mahasiswa FH UGM dengan kesungguhan hati. Tak hanya menekuni belajar hukum di kelas, tetapi juga terlibat secara konkret sebagai aktivis dari berbagai kegiatan kampus. Sewaktu menjadi mahasiswa, Enny memilih tergabung dalam Resimen Mahasiswa dan menjadi wakil mahasiswa yang dikirim ke Timor Timur (sekarang Timur Leste).
“Saya adalah aktivis resimen mahasiswa yang dikirim ke Timor Leste. Di sana mental jadi teruji dan kedisiplinan yang paling pokok benar-benar diterapkan dalam perjalanan dan pengalaman saya di sana dan itu melekat dalam diri saya hingga saat ini,” kenang Enny dalam kegiatan yang juga menghadirkan L. Amrih Jinangkung sebagai salah satu alumni lainnya yang membagi kisah perjalanan hidupnya sebagai alumni FH UGM.
Chef Dapur Hukum
Sebelum bergabung menjadi Hakim Konstitusi, Enny menceritakan perjalanan saat menjadi bagian dari Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN). Pada ranah kerja kekuasaan eksekutif ini, Enny yang dipercayai sebagai ketua merasa mendapatkan ruang untuk menuangkan seluruh pemikiran dan ilmu yang diperoleh semasa di kampus. Pada lembaga ini, Enny benar-benar mengaplikasikan teori hukum di bangku kuliah pada kehidupan nyata dalam pembinaan hukum.
“Saya seperti menjadi chef di dapur hukum. Ini dunia yang sangat menyenangkan. Ruang interaksi di sana sangatlah berkaitan dengan yang saya lakukan sekian lama di bidang hukum. Sungguh ini benar-benar keterkaitan yang nyata antara dunia teori dan realita,” cerita Enny.
Selanjutnya, Enny berkisah tentang perjalanan awal terpilih menjadi hakim konstitusi pada 2018 yang lalu. Tak pernah tebersit dalam semangat belajar dan bekerja di bidang hukum untuk menjadi hakim konstitusi. Sebab Enny merasakan bekerja pada BPHN telah menciptakan kenyamaan yang cukup berat dilepaskan. Namun, pilihan hidup adalah hal yang harus dijalani dengan kesungguhan. Enny pun ikut seleksi dan terpilih menjadi hakim konstitusi perempuan berikutnya di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Ketika menjadi hakim konstitusi, dunia saya menjadi berbeda. Saya harus bisa menutup diri. Saya bukan lagi Enny yang bisa dengan mudahnya ke sana dan ke mari berdiskusi dengan berbagai pihak, tetapi kini sebagai hakim yang memberikan putusan. Ini membuat saya memutus semua hubungan dengan berbagai pihak karena hakim haruslah menjadi silent position,” ucap Enny.
Jaga Integritas
Sebagai alumni FH UGM, lanjut Enny, nilai-nilai kegajahmadaan yang hingga detik ini dan nantinya yang akan selalu ditanamkannya adalah bagaimana menguatkan integritas diri. Menurut Enny, hal itu penting agar dirinya tidak menciderai nilai keadilan itu sendiri. Sebagai hakim konstitusi, harus menjaga maruah MK guna menegakkan keadilan dengan seadil-adilnya. Karena dalam ranah yudikatif ini, Enny merasakan betul bahwa dirinya berhadapan dan berhubungan dengan kekuasaan, seperti Presiden, DPR, DPD, dan lainnya yang semua bermuara pada putusan legalitas suatu kekuasaan kenegaraan.
“Selama saya dididik di FH UGM, menjaga integritas pada profesi saya sekarang ini sangat-sangat membantu saya karena pada posisi sekarang saya berhubungan dengan hal-hal sensitif,” terang Enny.
Pada akhir sesi berbagi, Enny memberikan nasihat dan penyemangat bagi mahasiswa baru untuk tidak menyesali pilihan yang telah dipilih untuk belajar dan menimba ilmu serta pengalaman di FH UGM. Hal terpenting berikutnya yang harus dilakukan mahasiswa baru adalah mewujudkan mimpi dengan mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Karena kesungguhan adalah tindakan yang kelak akan mengantarkan seseorang menjadi sosok yang berguna di masa depan.
Penulis: Sri Pujianti
Editor: Nur R.