BOGOR, HUMAS MKRI - Pembukaan kegiatan Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Tahun 2019 bertepatan pula dengan peringatan HUT Mahkamah Konstitusi ke-16 yang jatuh pada 13 Agustus 2019. Selain itu, kegiatan ini bertepatan pula dengan usainya MK merampungkan penanganan perselisihan hasil pemilihan umum serentak 2019 (PHPU 2019).
“Meskipun dalam tataran akademik dan di kalangan akademisi, putusan MK mengenai Pemilu Serentak ini bisa menjadi bahan perdebatan dan bahan kajian dari berbagai teori,” demikian disampaikan Sekretaris Jenderal MK M. Guntur Hamzah, ketika membuka Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi se Indonesia XII Tahun 2019 Tingkat Nasional, di Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (13/8/2019).
Menurut Guntur, dinamika penegakan konstitusionalisme di Indonesia terus berkembang karena banyaknya tantangan-tantangan yang cukup berat. Hal ini juga karena banyak kajian-kajian dan pemikiran-pemikiran berkembang yang menjadi bagian referensi bagi MK. Guntur menyebut MK selalu berupaya untuk selalu mengawal konstitusi dan nilai-nilai Pancasila karena MK menjunjung tinggi konstitusi yang hidup dan kegiatan ini juga merupakan upaya MK untuk menjaga konstitusi.
“Di era destruksi yang kita alami saat ini banyak teori-teori yang tadinya sudah ajeg namun mendapatkan tantangan-tantangan sehingga terjadi perdebatan-perdebatan teoritik dan konseptual tentang teori-teori baru dan hal ini senantiasa menjadi bagian dari MK. Terkait dengan perkembangan hukum itu MK akan menerbitkan banyak buku referensi yang akan dibagikan kepada dunia kampus,” jelas Guntur.
Menurut Guntur, MK selalu mengharapkan dukungan dari dunia kampus karena sejarah berdirinya MK tidak lepas dari peran serta akademisi sehingga diharapkan MK dan perguruan tinggi dapat selalu bergandengan tangan dalam rangka mengawal konstitusi di tanah air.
Penuh Dinamika
Guntur pun berharap finalis yang terpilih dari tiga regional, yakni Regional Barat, Regional Timur, dan Regional Tengah. “Terkait dengan kegiatan kita malam ini adalah kegiatan (Debat Konstitusi) yang ke-12. Diharapkan ada peningkatan kualitas. Para peserta yang hadir adalah para peserta yang hebat-hebat, tentu dalam kompetisi tingkat nasional ini semua kembali dari awal, jangan melihat siapa yang akan dihadapi dalam debat, karena semua start dari awal,” ungkap Guntur.
Menurut Guntur, bisa saja sebuah tim hebat di regional, tapi ketika di tingkat nasional tersandung karena tidak mempersiapkan diri dengan baik, sehingga bisa menjungkir balikkan keadaan. Ia mengimbau bagi tim unggulan agar tidak berpuas diri dan merasa nyaman seolah sudah tidak ada lawan lagi sehingga bisa saja kalah di kompetisi tingkat nasional karena itu adalah dinamika dalam kompetisi. “Kita di dalam kompetisi ini akan beradu argumentasi, adu gagasan, adu cara menyampaikan, siapa yang terbaik menurut kriteria-kriteria dari dewan juri,” kata Guntur.
Guntur juga berpesan kepada para peserta untuk dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk mendapatkan penilaian yang terbaik dari dewan juri. Ia pun menekankan dewan juri Debat Konstitusi bersifat independen, berintegritas dan imparsial dalam memberikan penilaian. Banyak kaidah-kaidah yang dipegang oleh juri sebagai acuan apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan.
Dalam babak penyisihan menuju final Kompetisi Debat Konstitusi 2019, sebanyak 24 perguruan tinggi lolos dari tiga regional. Peserta dari Regional Wilayah Barat, yakni Universitas Syiah Kuala, Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia, Universitas Bengkulu, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Kristen Maranatha, dan Universitas Padjadjaran. Sementara peserta dari Regional Wilayah Tengah, yakni Universitas Sebelas Maret, Universitas Mulawarman, Universitas Tarumanagara, Universitas Gadjah Mada, Universitas Tanjungpura, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Kristen Satya Wacana, dan Universitas Diponegoro. Sedangkan Regional Wilayah Timur diwakili oleh Universitas Airlangga, Unversitas Surabaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Khairun, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Brawijaya, dan Universitas Mataram. Pengumuman pemenang Kompetisi Debat Konstitusi 2019 akan dilaksanakan pada Kamis (15/8/2019) di Hotel Shangri-La, Jakarta. (Ilham/LA)