JAKARTA, HUMAS MKRI - Delegasi Mahkamah Konstitusi (MK) yang diwakili oleh Bagian Sekretariat Tetap AACC serta Kerjasama Luar Negeri melakukan kunjungan kerja ke Sekretariat Tetap ASEAN (11/2/2019) guna mempelajari tata kelola sekretariat dan manajemen komunikasi dari sebuah organisasi regional multilateral. Delegasi MK yang diterima oleh Kepala Divisi Community Relation Mario Arca, pertemuan dibuka dengan penjelasan tentang sejarah ASEAN serta latar belakang sosial politik ekonomi yang mendasari terbentuknya asosiasi.
Mario menyatakan bahwa ASEAN pada mulanya didirikan pada 1967 oleh lima negara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina) sejatinya satu sama lain tidak memiliki hubungan yang terlalu dekat, namun memiliki semangat yang sama untuk mendorong perdamaian, stabilitas ekonomi serta rasa keadilan di regional Asia Tenggara. Ketiga hal itulah yang menyatukan lima negara untuk duduk bersama dan memiliki mimpi yang sama untuk masa depan Asia Tenggara. Memasuki usianya yang ke-51, terkecuali Timor Leste, seluruh negara di Asia Tenggara telah tergabung dalam asosiasi tersebut serta membentuk komunitas ekonomi yang diberi nama ASEAN Economic Community.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Ruang Bougenvile, Gedung Sekretariat Tetap ASEAN tersebut, delegasi MKRI juga mendapatkan penjelasan tentang cara Sekretariat ASEAN memberi dukungan teknis terhadap berjalannya rapat-rapat, pertemuan serta negosiasi yang pada akhirnya akan bermuara pada penyelenggaraan ASEAN SUMMIT sebagai forum tertinggi pengambilan keputusan oleh para kepala negara anggota ASEAN. Tercatat dalam satu tahun, Sekretariat ASEAN mengadakan 1200 pertemuan untuk mendukung bergeraknya roda ASEAN. “Jadi jika dihitung secara harian, kami menyelenggarakan 3 pertemuan internasional perhari,” ujar Mario. Ia juga menambahkan bahwa fungsi sekretariat sangat krusial bukan hanya dari sisi logistik pertemuan, namun juga bahan diskusi substansi dalam kerangka kerja sama dan pergerakan dari asosiasi.
Menutup pertemuan, Kepala Sub-Bagian Kerja Sama Luar Negeri MK Immanuel Hutasoit, menyampaikan harapan agar hubungan Sekretariat Tetap AACC dan Kerja Sama Luar Negeri MK dengan Sekretariat Tetap ASEAN dapat terjaga dengan baik utamanya dalam berbagi pengalaman tentang pengelolaan sekretariat serta turut berperan dalam mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk bergabung dalam AACC (Association of Asian Constitutional Court). Pertemuan ditutup dengan kunjungan ke ASEAN art gallery serta perpustakaan ASEAN.
Kunjungan ke Sekretariat Tetap ASEAN merupakan rangkaian penutup dari trilogi audiensi yang dilakukan oleh Bagian Sekretariat Tetap AACC dan Kerja Sama Luar Negeri dalam rangka persiapan penyelenggaraan Internasional Simposium MK yang akan diselenggarakan pada medio November 2019. Sebelumnya, rangkaian kegiatan dilakukan dengan mengunjungi di KPK (31/1/2019) guna studi banding penyelenggaraan International Bussiness Integrity Conference serta Kementerian Luar Negeri (6/1/2019) guna mempelajari teknik-teknik diplomasi publik. (IH/LA)