Buenos aires menjadi saksi digelarnya konferensi pertama lembaga peradilan di dunia bagi negara-negara yang tergabung dalam G20. Konferensi yang bertajuk Judicial Conference of The Supreme Courts of The G20, merupakan inisiasi yang diambil oleh Argentina, selaku tuan rumah penyelenggara pertemuan G20.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai peran lembaga peradilan juga memiliki faktor penting dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan negara yang bersih. Oleh karena itu, diperlukan kesepahaman pandangan dari lembaga-lembaga peradilan yang tergabung dalam negara G20, dengan saling bertukar informasi dan pengalaman, dalam satu forum bersama.
Ketua MKRI Anwar Usman yang memaparkan materi tentang “Demokrasi Global dan Pasar Global”, menyampaikan bahwa pelaksanaan demokrasi sangat erat kaitannya dengan kemajuan perekonomian suatu negara. Karena untuk menggerakan roda demokrasi, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, lanjut Anwar, indeks kemajuan demokrasi di suatu negara, tidak dapat dilepaskan dari indeks kemajuan ekonomi. Tanpa kemajuan dan pertumbuhan ekonomi yang baik, mustahil demokrasi dapat berjalan dengan baik pula.
Selanjutnya, Anwar menambahkan bahwa perkembangan demokrasi yang berlangsung di berbagai negara saat ini berjalan secara anomali. Karena demokrasi yang semula dicita-citakan seharusnya tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat, menjadi didominasi oleh segelintir orang saja yang memiliki kapital yang besar. Sehingga demokrasi yang berlangsung saat ini bersifat elitis dan cenderung menguntungkan segelintir orang saja. Begitu pula halnya terhadap mekanisme pasar bebas saat ini yang berlaku hampir di semua negara dan kawasan. Jika mekanisme pasar bebas berlaku tanpa syarat dan peraturan yang seimbang, maka akan berlaku hukum alam bahwa siapa yang memiliki modal paling besar, maka dialah yang akan keluar sebagai pemenang dalam kompetisi persaingan ekonomi tersebut. Untuk itu, lanjut Anwar, guna mencari solusi dan jalan tengah terhadap perkembangan dunia saat ini, konferensi ini menjadi suatu forum yang penting untuk berbagi ide, informasi, dan pengalaman dari masing-masing negara.
Sebagai penutup, Anwar juga menyampaikan rasa terima kasih kepada negara-negara sahabat, yang telah memberikan perhatian, bantuan, dan kerjasama kepada Indonesia, yang saat ini tengah ditimpa musibah berupa gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat, dan Palu Sulawesi Tengah. Perhatian, bantuan, dan kerja sama yang diberikan dalam bencana alam merupakan wujud konkret kepedulian negara-negara sahabat terhadap peradaban dan kemanusiaan. (NK/LA)