Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar upacara bendera peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (1/6). Upacara dimulai sekitar pukul 07.30 WIB dan dihadiri para pejabat dan PNS MK, serta staf PPNPN MK.
Dalam upacara tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Budi Achmad Djohari sebagai pemimpin upacara yang membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo. “Pancasila adalah berkah yang indah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita,” ujar Budi mengutip sambutan Jokowi.
Dalam sambutan Jokowi tersebut, Budi menyampaikan, semangat dan energi kebersamaan warga Indonesia memanfaatkan momen Hari Lahir Pancasila sebagai upaya membangun bangsa. Budi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila. “Peringatan Hari Lahir Pancasila di setiap tanggal 1 Juni ini harus kita manfaatkan sebagai momen pengingat, momen pemacu, dan momen aktualisasi nilai-nilai Pancasila,” ujar Budi
Di sisi lain, Budi menyampaikan Indonesia sebagai salah satu negara majemuk yang terdiri atas berbagai suku dan agama kerap diiringi berbagai isu intoleransi. Karena itu, pengamalan Pancasila dibutuhkan untuk menghadapi hal tersebut.
"Negara mana pun di dunia ini akan selalu berproses menjadi masyarakat yang Bhinneka dan majemuk. Sering kali kemajemukan ini juga dibayang-bayangi oleh risiko intoleransi, ketidakbersatuan, dan ketidakgotongroyongan. Saatnya kita berbagi pengalaman dalam ber-Bhinneka Tunggal Ika dalam bertoleransi serta dalam membangun persatuan dan kebersamaan. Saatnya kita berbagi pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," lanjutnya.
Dalam pidatonya, Budi pun mengajak semua komponen bangsa meneguhkan semangat bersatu, berbagi, dan berprestasi. “Semangat bersatu, berbagi, dan berprestasi akan meneguhkan derap langkah kita dalam membawa Indonesia menuju negara maju dan jaya,” ucapnya.
Budi mengungkapkan peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum untuk mengingat dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Karena itu, ia mengajak semua pihak sama-sama mengamalkan Pancasila dalam keseharian. “Adalah tugas dan tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa Pancasila selalu hadir dalam setiap sudut kehidupan serta hati dan pikiran kita,” kata Budi dalam sambutan Presiden Joko Widodo
Menurut Budi, masyarakat harus mengingat proses besar pembentukan falsafah dan dasar negara. Pancasila lahir dari pergulatan pikiran para pendiri bangsa. Para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan, dan latar belakang duduk bersama untuk menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan. “Pancasila merupakan berkah yang Indonesia miliki di tengah keragaman dan kekayaan suku, budaya, dan agama. Pancasila berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh, yang menjadi fondasi dibangunnya Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” terangnya.
Di akhir pidato, Pancasila, kata Budi, terus bertahan di tengah arus ideologi lain yang hendak mengubah dasar negara Indonesia. Presiden yakin nilai-nilai Pancasila akan terus diimplementasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. (Bayu Wicaksono/LA)